Salah satunya adalah komitmen pemerintah untuk membangun 24 pelabuhan nasional, guna mendukung poros maritim yang menjadi jalur dari tol laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Kawasan Timur Indonesia.
Susi menginginkan, investor asal Norwegia dan Denmark bisa ikut masuk, sehingga investor yang ikut dalam proyek pembangunan pelabuhan ini tidak hanya didominasi oleh China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda punya Viking. Membangun pelabuhan yang terintegrasi. Anda harus tunjukkan kepada kami bagaimana kehebatan viking dalam membangun pelabuhan yang terintegrasi," lanjut Susi, merujuk kepada kehebatan bangsa Viking, yang berasal dari daratan Norwegia, Swedia, dan Denmark.
Selain itu, Susi juga mempromosikan industri hilir perikanan pasca pemberantasan illegal fishing di hadapan duta besar Norwegia Stig Traavik, dan duta besar Denmark Casper Klynge.
"Kemarin di Makassar, diinfokan sebelum kita lakukan IUU fishing, terjadi turn over ekonomi. Ekonomi tadinya hanya Rp 4 triliun, sekarang tumbuh hingga Rp 15 triliun. Hanya karena tidak ada lagi ilegal fishing di area tersebut," tutur dia.
"Ini tanda bahwa sektor perikanan recovery di kondisi yang paling luar biasa. Ini pertanda bahwa pertolongan dari sektor kelautan bisa sangat berpengaruh," tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar Norwegia, Stig Traavik mengatakan, negaranya akan melihat bagaimana pemanfaatan di bidang teknologi bisa menjadi satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan Indonesia.
"Teknologi kami sudah berkembang dengan pesat. Yang kami lihat, bagaimana hal ini bisa diaplikasikan di Indonesia, sehingga bisa mewujudkan ambisi Indonesia sebagai negara maritim terwujud. Kami harap ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar," tandasnya. (hns/hns)