Soal Pengelolaan Lahan, Darmin: Jawa Runyam Benar

Soal Pengelolaan Lahan, Darmin: Jawa Runyam Benar

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 28 Nov 2016 14:36 WIB
Ilustrasi (Foto: Yudhistira Brilianatama)
Jakarta - Menko Perekonomian Darmin Nasution merasa ada kesalahan pandangan dari banyak orang selama ini tentang luas tanah atau lahan di Indonesia. Menurut Darmin, salah bila dianggap tanah di Indonesia melimpah ruah.

"Kita sering anggap negara tanahnya luas sekali, seolah-olah melimpah ruah. Itu mungkin nggak benar," ungkap Darmin saat menjadi pembicara dalam acara Rapar Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dari total wilayah Indonesia, hanya 1/3 yang daratan, di mana 67% adalah hutan. Darmin menyatakan sedikit sekali lahan yang tersisa untuk kemudian bisa dimanfaatkan pada sektor pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daratan itu hanya sepertiga," tegasnya.

Dilihat berdasarkan kepulauan, maka ada perbedaan luas lahan yang signifikan. Jawa dan Sumatera adalah yang paling rendah dengan masing-masing rasionya 0,08 hektar per orang dan 0,9 hektar per orang, Kalimantan 3,4 hektar per orang, Sulawesi 1 hektar per orang, dan Papua 10,3 hektar per orang.

"Jadi begitu dilihat dengan sebarannya. Kita segera tahu. Jawa serius persoalannya. Kalau dilihat itu runyam benar Jawa," jelas Darmin.

Definisi hutan juga menjadi perdebatan yang sekarang. Menurut Darmin belum ada yang bisa menjelaskan bahwa hutan yang dimaksud adalah hutan liar atau lainnya.

"Di Skandinavia, hutan dikembangkan dan punya private dan dikomersilkan. Jadi keliru kalau anggap hutan itu adalah alam dan liar. Kalau kebun karet hutan apa nggak? Kita nggak pernah itu menjawab dengan baik," terang Darmin. (mkl/dna)

Hide Ads