Dengan Cara Ini, PLN dan BUMN Jalan Tol Dapat Tambahan Modal Rp 70 Triliun di 2017

Dengan Cara Ini, PLN dan BUMN Jalan Tol Dapat Tambahan Modal Rp 70 Triliun di 2017

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 28 Nov 2016 16:57 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Cirebon - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tengah mengkaji penambahan dana kepada PLN dan Jasa Marga melalui skema sekuritisasi. Sekuritisasi adalah pembiayaan dengan menjaminkan piutang atau pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan di masa mendatang.

Selanjutnya, sejumlah dana yang didapatkan dari sekuritisasi tersebut akan digunakan untuk sumber pendanaan di masa mendatang.

Rini menyebutkan, beberapa permintaan untuk menawarkan skema sekuritisasi sudah ada yang datang ke PLN. Investor asing yang berminat melakukan sekuritisasi kepada PLN dan Jasa Marga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minat untuk sekuritisasi asing banyak. Sudah ada beberapa proposal, umpamanya untuk PLN. Energi ada jalan tol ada," tutur Rini di sela kujungan kerjanya di Cirebon, Senin (28/11/2016).

Skema sekuritisasi, lanjut Rini, bukan menjual aset BUMN. Aset yang dijaminkan dalam skema sekuritisasi adalah pendapatan serta piutang perseroan di masa mendatang.

Pembiayaan perseroan lewat sekuritisasi ini sudah banyak dilakukan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Sekuritisasi terhadap PLN sendiri di tahun depan ditargetkan sebesar US$ 3 miliar-US$ 5 miliar atau Rp 65 triliun (kurs Rp 13.000)

"Target bisa tahun depan yakin saya. PLN US$ 3 miliar-US$ 5 miliar," kata Rini.

Sedangkan, sekuritisasi untuk Jasa Marga di tahun 2017 sebesar Rp 5 triliun. Kemudian, penambahan dana untuk BUMN di 2018 juga akan terus dilakukan.

"Jalan tol saya targetkan Rp 5 triliunan, nggak terlalu banyak," tutur Rini.

Dengan demikian, tambahan dana segar melalui skema sekuritisasi tahun 2017 untuk PLN dan Jasa Marga mencapai Ro 70 triliun. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads