Harapan Pengusaha: Demo 2 Desember Berjalan Tertib dan Damai

Harapan Pengusaha: Demo 2 Desember Berjalan Tertib dan Damai

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 29 Nov 2016 19:24 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Pengusaha mengharapkan aksi demo pada 2 Desember nanti bisa berjalan damai. Tak berakhir ricuh seperti 4 November lalu.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani.

"Yang kami imbau dengan segala kerendahan hati, jangan sampai hak menyatakan pendapat ini tidak berjalan dengan baik atau tertib, yang menimbulkan kerusuhan apalagi anarkis. Itu hal-hal yang kita tidak harapkan terjadi di negara kita ini," ujar Rosan dalam konferensi pers di Menara Kadin, JL HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, (29/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengimbau, marilah kita menjaga ketertiban. Apabila terjadi kerusuhan, yang dirugikan kita semua. Mari kita saling menjaga, mendinginkan hati ke depan. Karena apa yang kita lakukan saat ini, akan berdampak tidak hanya saat ini, tapi di kemudian hari," lanjut Rosan.

Rosan berujar, para pengusaha memiliki optimisme tinggi terhadap perekonomian Indonesia ke depan, seiring dengan banyaknya terobosan kebijakan pemerintah yang sudah dilakukan guna menunjang pertumbuhan dunia usaha.

"Itu sudah diakui oleh dunia. Indikasinya adalah ranking ease of doing business (eodb) sudah meningkat, dari 106 jadi 91. Itu salah satu bukti bahwa policy, program dan juga yang pemerintah lakukan itu benar-benar sudah berjalan dan kita selalu melihat ini perjalanan panjang dalam proses berdemokrasi," tutur dia.

Termasuk apabila demo buruh juga turut dilaksanakan pada hari yang sama, ia berharap berlangsungnya demo tidak dipengaruhi oleh segelintir pihak dan dijalankan sesuai konteks nya sebagai buruh.

"Kita mengimbau teman-teman dan dunia usaha lainnya, dan para buruh untuk menjalankan demo dengan hati yang sejuk, dengan bersemangat, tapi dengan hati yang riang. Tidak ada kerusuhan, tindakan yang menyebabkan kerugian bagi kita semua," pungkasnya.

Jangan seperti 4 November

Hariyadi menambahkan, pada 4 November lalu, sempat terjadi penurunan tingkat okupansi pada pusat perbelanjaan dan hotel yang berdekatan dengan lokasi demo. Saat itu, kata Hariyadi terjadi penurunan okupansi atau tingkat keterisian hotel di Jakarta sekitar 5-10%.

"Mungkin antara 5-10% penurunannya. Penurunan untuk di Jakarta saja, karena misalnya dari daerah yang tadinya mau ke Jakarta tidak jadi, atau yang mau meeting di hotel ditunda. Pas demo November lalu memang sempat ada yang cancel, tapi kalau yang sekarang belum ada yang cancel," tutur dia.

Sementara untuk penjualan di pusat perbelanjaan di sekitar bundaran Hotel Indonesia, sejumlah pengusaha ritel yang berada di area tersebut kata dia kehilangan 90% potensi pendapatannya.

"Kalau untuk ritel, kami nanya Aprindo, pada 4 November apa yang terjadi, ritel yang terkait langsung di Bundaran HI, drop nya besar sekali. Mungkin tinggal 10% yang datang. Tapi di 10 meter dari lokasi, drop sekitar 30-40%, walaupun hari kemudian sudah normal lagi," ungkapnya.

Untuk itu, di berharap, aksi unjuk rasa yang akan berlangsung Jumat mendatang bisa berlangsung aman dan tertib. Apa lagi ditambah dengan adanya isu buruh yang akan ikut melakukan aksi terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) di hari yang sama.

"Kalau UMP ya ajukan gugatan saja, nggak usah kerahkan masa lagi. Seperti pengusaha, kita kalau dirugikan, kan prosesnya kita jalankan dengan proses hukum, walaupun akhirnya kami ada yang mengalah. Tapi kami tidak mengganggu ketertiban umum," pungkasnya. (hns/hns)

Hide Ads