Ada yang mengatakan kondisi itu terjadi karena dampak dari terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, di mana berbeda dengan ekspektasi kalangan investor. Ada juga yang beranggapan bahwa ini dipengaruhi oleh aksi demo yang beberapa kali terjadi.
Namun, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan gejolak pasar keuangan juga tidak hanya terjadi Indonesia. Negara lain juga mengalami kondisi serupa, bahkan ada yang lebih buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Darmin, pemerintah maupun otoritas lainnya cukup terlatih dalam mengatasi gejolak. Indonesia diuntungkan dengan keberhasilan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Saat sentimen begitu positif dan mendorong masuknya modal, rupiah dibiarkan tidak begitu menguat. Di samping menjaga stabilitas, ini berfungsi untuk menambah cadangan devisa.
Darmin mengakui, pasar obligasi negara cukup riskan dibandingkan negara lain seperti Malaysia. Hal tersebut disebabkan oleh porsi kepemilikan asing atas Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 39%. Sedangkan Malaysia hanya sekitar 14%.
"Di pasar saham lebih besar lagi, artinya secara teoritis goncangan itu dampaknya lebih besar ke kita, tapi faktanya nggak, karena kita punya fundamental kuat," terangnya.
Pada sisi lain, fundamental perekonomian Indonesia terjaga dengan baik. Ekonomi tumbuh di atas 5%, inflasi secara tahun kalender (year to date) sekitar 2,95%, neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kisaran 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal III.
Hal itu, menurut Darmin memberikan sentimen positif untuk investor.
"Makanya rupiah kita walaupun akhir-akhir ini terdepresiasi tidak termasuk besar dibanding negara lain. Kalau year to date, rupiah kita bukan melemah tapi menguat, dilihat dari semua itu aspek fundamental kuat," ujar Darmin
Terkait dengan aksi damai yang berlangsung pada hari ini, yang merupakan lanjutan demonstrasi beberapa waktu lalu, Darmin menilai pengaruhnya tidak begitu besar terhadap investor. Menurutnya, investor sudah meyakini seluruhnya akan berlangsung damai.
"Kalau situasi ini gimana apresiasi dengar senangnya bahwa demo ini damai tenang. Tentu saja sampai sekarang kita menganggap tidak ada gangguan berarti," jelasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mengambil langkah tepat dengan datang ke depan para peserta aksi damai. Ini menjawab kritikan atas Jokowi beberapa waktu lalu. Sehingga nantinya bisa memberikan ketenangan.
"Ya karena orang-orang semua tadinya mengkritik. Ya datang sekarang . Sederhana saja. Supaya yang demo juga tidak kemudian bilang masa nggak mau ketemu sih, kan ini dampaknya lain," tandasnya. (mkl/hns)











































