Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam Acara Apresiasi 150 Tahun Nestle di Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (3/12/2016). Menurut Ridho hubungan tersebut sudah tergambar pada PT Nestle Indonesia selama menjalin kemitraan dengan para petani.
"Saya bukan Juru bicara Nestle. Tapi saya orang swasta yang sangat paham betul. Nestle tidak akan besar dan berkembang tanpa dukungan dari petani kopi. Para petani sadari dengan situasi tersebut, kalau Nestle tidak bagus, maka para petani juga tidak bisa maju," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sering mendengar bahwa hubungan industri antara pekerja dan perusahaan tidak berjalan dengan baik, kemudian demontrasi yang mana menganggu perekonomian daerah," paparnya.
Pemerintah daerah, kata Ridho juga memberikan peran strategis untuk mendorong komoditas tersebut. Dari tiga program prioritas, ada dua hal yang terkait dengan kopi. Pertama adalah penguatan ketahanan pangan dan kedua adalah dari sisi pariwisata.
"Provinsi lampung akan membangun kekuatan industri pariwisata. Program unggulannya adalah kopi sebagai komoditas unggulan. Bukan cuma industri, tapi pariwisata lampung. Jadi mohon untuk mempersiapkan arah ke sana agar bersinergi dengan pemerintah," tukasnya. (mkl/ang)