Sistem resi gudang sendiri merupakan sarana membantu petani untuk bisa menekan kerugian saat harga komoditas yang diproduksinya turun, dengan terlebih dahulu menjaminkan produknya ke resi gudang. Dari penjaminan itu petani akan mendapatkan surat berharga atau resi jaminan yang bisa diagunkan untuk mendapatkan kredit bank.
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan petani yang mengunakan fasilitas resi gudang nantinya bisa melelang secara online komoditas pangan produksinya. Petani akan langsung bertemu dengan penawar harga tertinggi pada sistem online PLK yang dikelola PT Pos Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Enggar, lelang penjualan hasil pertanian online ini baru terbatas di Jawa Barat, dan baru akan diperluas di sejumlah daerah yang telah memiliki fasilitas resi gudang.
"Ini pilot project, karena daerah ini punya sistem paling siap. Baru akan diberlakukan pada daerah-daerah yang sudah ada gudang SRG," ujar Enggar.
Menurut Enggar, SRG ini bisa dipakai petani bisa meminjam kredit ke bank sebagai agunan. Instrumen ini juga bisa menjadi sarana tunda jual saat panen raya, atau saat harga komoditas seperti beras tengah anjlok.
Di Jawa Barat sendiri, beberapa kabupaten yang telah memiliki fasilitas resi gudang antara lain Subang, Indramayu, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Bogor, dan Majalengka.
Selain Enggar, dalam peresmian tersebut hadir pula Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Koordonator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani. (ang/ang)











































