Dibangun Jasa Marga, Ini Manfaat Jalan Tol Melayang Jakarta-Cikampek

Dibangun Jasa Marga, Ini Manfaat Jalan Tol Melayang Jakarta-Cikampek

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 05 Des 2016 16:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Fadhly Fauzi Rachman)
Jakarta - Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 36,4 km segera dimulai pengerjaannya pada Triwulan II 2017 mendatang, dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dua tahun.

Dengan dibangunnya jalan tol yang melayang di atas Jalan tol eksisting ini, diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas dari pengguna jalan tol yang ingin melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pembangunan ini akan membantu meningkatkan pelayanan jalan tol Jakarta-Cikampek eksisting yang telah menjadi salah satu ruas utama distribusi barang dan jasa sejak pertama kali dioperasikan pada 1988.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Jasa Marga, volume lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek pada bulan Maret 2016 tercatat 18.657.532 kendaraan, tumbuh 5% dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 17.659.441 kendaraan.

Jasa Marga sendiri telah melakukan pelebaran secara bertahap pada ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang semula hanya memiliki jumlah lajur 2x2, kini sebagian besar telah memiliki jumlah lajur 2x4. Namun saat ini, volume lalu lintas telah melebihi kapasitas ruas jalan tersebut dengan volume/kapasitas Rasio tertinggi mencapai 1,51. Ini berarti volume lalu lintas telah melebihi 1,51 kali dari kapasitas jalan tersedia.

Di sisi lain, ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah tidak dapat dilakukan pelebaran kembali, sehingga dilakukanlah konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek ll (Elevated) yang berupa jalan layang dibangun di atas jalan tol eksisting dengan jumlah lajur 2x2 dengan nilai investasi mencapai Rp 16 triliun.

Untuk investasi pembangunan jalan tol tersebut, Konsorsium Jasa Marga dan PT Ranggi Sugiron Perkasa mendirikan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek dimana kepemilikan saham Jasa Marga adalah sebesar 80% dan PT Ranggi Sugiron Perkasa sebesar 20%.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, mengingat pentingnya keberadaan jalan tol ini, meski diprakarsai oleh pihak swasta, namun pelaksanaan proyek ini dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) (Persero).

"Ini akan menurunkan resiko berinvestasi, meningkatkan bankability proyek, sehingga dapat menjadi contoh dan meningkatkan minat swasta untuk berpartisipasi pembangunan infrastruktur," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di kantornya, Jakarta, Senin (5/12/2016). (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads