Ini Cara Agar RI Capai Pertumbuhan Ekonomi 7% Tahun 2019

Ini Cara Agar RI Capai Pertumbuhan Ekonomi 7% Tahun 2019

Yulida Medistiara - detikFinance
Senin, 05 Des 2016 18:07 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 6-6,1% di 2018. Serta pada tahun 2019 tumbuh 7%. Bagaimana caranya agar target tersebut tercapai?

Menurut Pengamat Ekonomi Wahyoe Soedarmono, pemerintah perlu melakukan beberapa kebijakan makro ekonomi pada tahun 2017 supaya ekonomi bisa tumbuh menjadi 7% di tahun 2019. Langkah pertama menurutnya meningkatkan produktivitas.

Menurutnya, dibutuhkan investasi sebesar 44% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sampai tahun 2019 agar pertumbuhan ekonomi mencapai 7%. Sedangkan saat ini rasio investasi terhadap PDB baru sebesar 32% dan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% sehingga dibutuhkan produktivitas yang tinggi untuk meningkatkan investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Produktivitas yang tinggi akan memungkinkan kebutuhan investasi untuk menumbuhkan ekonomi sebesar 7%, dapat dibiayai oleh tingkat tabungan nasional yang terbatas. Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi akibat meningkatnya investasi tidak akan berdampak pada peningkatan defisit neraca transaksi berjalan yang dapat menimbulkan instabilitas makro ekonomi," kata Wahyoe, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2016).

Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh tingkat tabungan nasional. Dengan begitu, dia menyarankan pemerintah untuk meningkatkan proporsi tabungan nasional terhadap PDB menjadi 44% hingga tahun 2019. Di mana saat ini angkanya masih di kisaran 33%.

"Dengan cara ini, kebutuhan investasi terhadap PDB 44% dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% dapat dibiayai sepenuhnya oleh tabungan nasional," kata Wahyoe.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hal tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan program tax amnesty. Selain itu, inklusi keuangan juga dibutuhkan untuk memperluas akses keuangan di sektor formal perbankan dan tabungan.

"Program inklusi keuangan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk meningkatkan tabungan formal di perbankan dan lembaga keuangan lainnya, maupun tabungan dalam bentuk lain dalam sistem finansial. Peningkatan inklusi keuangan merupakan salah satu agenda penting setidaknya dalam satu dekade ke depan, agar Indonesia dapat terhindar dari perangkap negara pendapatan menengah (middle-income trap)," kata Wahyoe.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan melakukan ekspansi fiskal melalui peningkatan belanja pemerintah. Meski begitu, pemerintah perlu selektif untuk memilih sektor-sektor strategis yang dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Sektor-sektor yang perlu mendapatkan prioritas belanja pemerintah di antaranya adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu, usaha-usaha untuk meningkatkan iklim bisnis yang kondusif, baik melalui deregulasi maupun penguatan kualitas birokrasi dan aspek tata kelola institusional, masih diperlukan," kata Wahyoe. (drk/drk)

Hide Ads