"Forum ini adalah forum untuk eksplorasi sesama negara anggota dan progres report masing-masing negara," kata Sekjen Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI Abdul Wahab Bangkona.
Abdul menyampaikan hal ini sebelum acara 16th Asia and Pacific Regional Meeting ILO di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (6/12/2016). Pertemuan itu akan membahas isu ketenagakerjaan dan dunia kerja hingga tanggal 9 Desember 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: David Saut |
Pertemuan kawasan ini diselenggarakan oleh ILO, badan khusus PBB yang menangani masalah ketenagakerjaan dan biasanya dilaksanakan empat tahun sekali. Sebanyak 400 tamu undangan, termasuk 20 menteri dari berbagai negara diperkirakan turut hadir di pertemuan hari keempat.
Acara akan dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla dan Direktur Jenderal ILO Guy Ryder siang nanti. Diskusi akan berkutat pada strategi untuk menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan kesetaraan serta pekerjaan yang layak.
Pertemuan nanti dimulai dengan panel tingkat tinggi bertajuk 'Pertumbuhan Inklusif untuk Keadilan Sosial'. Panel tingkat tinggi akan diikuti oleh Guy Ryder, Menteri Ketenagakerjaan Oman Sheikh Abdullah bin Nasser al-Bakri, Sekjen Organisasi Pengusaha Internasional Linda Kromjong, Sekretaris Nasional Fji Trades Union Congress Felix Anthony dan General Manager untuk Sektor Publik Microsoft Vivek Puthucode.
Sidang pleno juga akan digelar untuk melihat tantangan yang dihadapi dan kebijakan yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja yang
lebih baik. Tenaga kerja migran dan perekrutan tenaga kerja asing juga akan dibahas dalam pertemuan ini.
Kesimpulan dari pertemuan ini akan membantu membentuk kebijakan perburuhan dan ketenagakerjaan di negara-negara anggota ILO, serta tugas-tugas ILO di wilayah tersebut. Pertemuan ini disebutkan akan membicarakan pembangunan inklusif dan berkelanjutan untuk dunia kerja yang layak.
Seperti, laporan statistik ketenagakerjaan, rencana teknis kesetaraan gender, rantai pasokan global, tenaga kerja migran, perlindungan sosial, perdagangan dan integrasi kawasan, upah layak, sektor garmen, tenaga kerja muda dan negara-negara yang rentan.
Delegasi nasional direncanakan diwakilkan oleh para Menteri terkait, seperti Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri yang akan hadir mewakili
Indonesia. Selain itu, perwakilan pekerja dan pengusaha di kawasan Asia Pasifik juga akan hadir dalam pertemuan ini. (drk/drk)












































Foto: David Saut