Jokowi Ingin Dana Asing Banjiri Indonesia di 2017

Jokowi Ingin Dana Asing Banjiri Indonesia di 2017

Muhammad Taufiqqurahman - detikFinance
Rabu, 07 Des 2016 14:35 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menggelar sidang paripurna di Istana Negara. Banyak hal dibahas dalam pertemuan bersama para menteri ini.

Salah satunya adalah Jokowi meminta investasi dalam negeri digenjot di 2017. Sebab investasi ini memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian yang berkaitan dengan investasi untuk betul-betul memberi perhatian yang khusus mengenai investasi ini. Saya ingin pada 2017 realisasi investasi betul-betul memberikan peningkatan capital inflow, memberikan peningkatan arus modal dan uang masuk ke negara kita sehingga pertumbuhan ekonomi betul-betul konkret dan kita lihat di tahun 2017," kata Jokowi, Rabu (7/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan, target investasi tahun 2017 sebesar Rp 670 triliun dan berikutnya di tahun 2018 kira-kira Rp 840 triliun.

"Ini betul-betul seluruh kementerian agar memberikan dukungan. Di kementerian ESDM terutama untuk investasi-investasi yang besar di ESDM dorong agar segera terealisasi. Yang berkaitan dengan migas, yang berkaitan dengan listrik, dorong agar realisasi betul-betul secepat-cepatnya agar jangan yang diceritakan kepada saya hanya PPA (Power Purchase Agreement), PPA, PPA. Target kita kan bukan PPA-nya," Jokowi.

"Realisasi, lalu ada arus uang masuk, kemudian realisasi di lapangan ada, kemudian tenaga kerja juga berjalan, itu yang kita inginkan. Kalau arus investasi, uang masuk, bisa betul-betul konkret, saya kira target pertumbuhan 5,1% bisa kita lampaui. Saya yakin bisa," tambahnya.

Untuk itu, Jokowi meminta seluruh kementerian bekerja dengan baik dan aktif, terutama di bidang-bidang infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan lain-lain.

"Semuanya saya kira betul-betul semua menteri harus memperhatikan ini agar segera ada realisasi yang konkret," katanya. (ang/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads