Ketua Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (AESBI), Hasan Johnny Widjaja, mengungkapkan sebenarnya kentang impor sudah lama merembes ke pasar, terutama pasar modern. Hal itulah yang membuat panen kentang petani lokal kurang terserap maksimal.
"Itu kan (kentang impor) dijual di pasar-pasar sudah lama, puluhan tahun. Silakan saja anda cek di supermarket juga itu sudah dari dulu masuk, yang dibungkusin plastik itu. ermasuk yang granola (kentang sayur) yang katanya tidak boleh impor," ucap Hasan kepada detikFinance, Jumat (9/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kentang impor varietas granola, beberapa jenis kentang impor yang masuk ke pasaran domestik yakni kentang beku yang sudah dalam bentuk irisan.
Hasan sendiri enggan menjelaskan bagaimana kentang-kentang impor tersebut bisa masuk bebas ke pasar. Menurutnya, secara bisnis, pemasok kentang impor bisa menikmati keuntungan lebih besar ketimbang berjualan kentang lokal.
"Saya lupa persisnya harga di luar negeri (kentang impor). Yang jelas lebih murah dan berkualitas. Kasihan petani kita, baru mau menikmati harga tinggi, tapi langsung jatuh harganya karena impor. Kenapa kentang saja harus impor, padahal orang nggak mati kalau nggak makan kentang," tandasnya. (wdl/wdl)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 