"Bicara daging segar, ini saya sekali lagi sudah bicara dengan Kementerian Perdagangan Australia. Kita dalam negosiasi, ada relaksasi harga yang sudah ada kesepakatan bisa turun AUD 1/kg sapi hidup (dari harga sebelumnya)," kata Enggar di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Menurut Enggar, jika harga sapi bakalan hidup yang diimpor dari Australia turun sebesar AUD 1/kg, dari hitung-hitungan sementara, harga daging sapi segar di Indonesia bisa ditekan turun di bawah Rp 100.000/kg. Saat ini harga daging sapi segar di pasaran masih berada di kisaran Rp 120.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano mengatakan, harga daging sapi yang dijual perusahaan penggemukan sapi (feedloter) akan turun signifikan jika memang harga sapi hidup dari Australia turun AUD 1/kg.
Diungkapkannya, harga pasaran untuk sapi bakalan hidup dari Negeri Kanguru tersebut saat ini sebesar sekitar US$ 3,5/kg. Jika ada penurunan sebesar AUD 1/kg, maka sapi harga sapi bakalan hidup bisa turun menjadi US$ 2,75/kg.
"Dengan dia bisa turunkan positif, artinya pemerintah ikut bantu dan tahu apa yang dirasakan pengusaha feedloter. Sangat signifikan menurut kami," ujar Joni.
Soal berapa penurunan harganya ke sapi hidup yang dijual ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH), hal tersebut tergantung masing-masing dari feedloter.
"Sekarang (harga sapi hidup) sekitar Rp 43.000/kg, nanti turunnya tergantung dari masing-masing feedloter. Saya nggak tahu, menurut Pak Menteri yakin nggak, ya kita dorong," jelas Joni. (dna/dna)