Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Dwi Iswari, mengatakan pihaknya baru bisa fokus pada 2 komoditas pangan yakni padi dan kedelai, sehingga program swasembada kedelai baru bisa dilakukan pada beberapa tahun mendatang.
"Sampai 2 tahun ini atau sampai tahun depan baru bisa fokus. Posisinya kedelai masih sangat sulit, baru bisa swasembada targetnya tahun 2020," ucap Dwi di seminar Tantangan dan Peluang Agribisnis 2017 di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedelai untuk impor saja sekarang masih 68% dari total kebutuhan. Kebutuhan kita setiap tahun 2,7 juta ton, sementara jumlah produksi baru 885.000 ton, impornya 1,8 juta ton," tuturnya.
"Jadi kita harus hilangkan kata 'le' (kedelai) dulu dalam program swasembada pajale (padi jagung kedelai), karena yang kedelai ini masih lama swasembadanya. Karena impornya saja masih 68%, sementara paja (padi kedelai) dulu," pungkas Dwi. (dna/dna)











































