"Kalau di 2013 waktu itu pernah sinyalnya muncul dan dampak sinyal terjadi reaksi. Saat ini waktu The Fed benar menaikkan dan komunikasi clear menaikan 25 basis poin, tahun depan 3 kali saya rasa sudah banyak dicerna oleh pelaku pasar dunia dan mereka yang punya capital (modal)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indonesia meyakini kenaikan suku bunga acuan AS tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan fondasi ekonomi dalam negeri lebih baik dan lebih unggul dibandingkan negara berkembang lainnya di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ekonomi dalam negeri yang baik juga ditandai dengan kepercayaan investor untuk membeli surat utang global alias global bond senilai US$ 3,5 miliar awal bulan ini. Dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari tahun lalu, global bond yang diterbitkan pemerintah laku keras diburu investor sekaligus menandakan kepercayaan mereka terhadap ekonomi dalam negeri yang sangat baik.
"Kemarin sudah meng-issue global bond US$ 3,5 miliar dengan yield yang jauh lebih bagus dari tahun lalu, bahkan pada saat suku bunga belum naik. Itu kan menggambarkan bahwa mereka ada confidence terhadap fondasi maupun arah policy kita," ujar Sri Mulyani. (ang/ang)