"Kita pastikan APBN dan APBD akan confirm untuk terus melaksanakan ini sampai awal 2019, ini sudah ada bagian yang beroperasi," kata Menhub, di proyek pembangunan rel KA Trans Sulawesi, Kabupaten Barru, Pekkae, Sulsel, Selasa (20/19/2016).
Menurutnya, proyek ini adalah suatu pekerjaan yang luar biasa, artinya Sulawesi sudah memulai suatu proyek yang besar sebagai proyek kereta api terbesar yang pertama di Sulawesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Nathania Riris M. Tambunan |
Dia berharap Trans Sulawesi akan menjadi quick win, yaitu sebagai modal agar masyarakat langsung bisa menikmati manfaatnya.
Dia ingin agar ke depan, proyek ini tidak hanya mengandalkan dana daerah atau pemerintah, namun juga bisa menggaet investor swasta atau asing. Nantinya, rel yang akan dibangun bisa menjadi jaminan PSO bagi swasta yang bersedia bekerja sama.
"Untuk yang akan datang, kita bisa gunakan APBN, tapi juga bisa menggunakan swasta. Kalau sekarang ini kan APBN/APBD kita pakai untuk investasi. Tapi yang akan datang bisa digunakan untuk jaminan PSO bagi swasta yang akan investasi," terangnya.
"Jadi kalau kita sudah investasi 30-40 Km, 100 Km yang lain itu adalah swasta," tambahnya.
Jaminan dikatakan Menhub bisa selama 5-10 tahun dengan kepastian proyek akan dapat terealisasi.
"Kita berikan jaminan kepada mereka 5-10 tahun. Ada suatu cicilan kepada mereka atau PSO, di satu sisi cashflow bisa managable, di sisi yang lain proyek itu bisa dipastikan bisa terjadi," terangnya.
Dia berharap pembangunan bisa dimulai di tahun depan dengan menggaet investor asing. Pemda setempat menyatakan persetujuan atas ide tersebut. (nth/wdl)












































Foto: Nathania Riris M. Tambunan