Saat ini Indonesia masih memenuhi 90% kebutuhan bahan baku industri farmasinya dari impor dengan biaya yang harus dikeluarkan sebesar US$ 10 miliar dalam setahun untuk mengimpor bahan baku.
"Impor kita untuk bahan baku obat kan kurang lebih US$ 10 milar setahun. Jadi kalau kita 50% subsitusi saja, sudah bagus. Kalu kita bisa berikan output sekitar US$ 5 miliar per taun kan, butuh investasi," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin, Achmad Sigit, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita banyak impor bahan baku dari India dan China," kata Sigit.
Seperti diketahui, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan akan ada tiga perusahaan farmasi asal India yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Ketiga industri tersebut yaitu V worldwide, Concept Pharmaceuticals dan Teva. Salah satu dari ketiga perusahaan tersebut akan memulai investasi dalam waktu dekat senilai US$ 35 juta atau Rp 455 miliar (Kurs 13.000/US$) di Jawa Barat. (dna/dna)











































