Enggar mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Perpadi (Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia), Pasar Induk Cipinang dan Bulog.
"Perpadi sendiri bilang jamin 4 bulan, sampai Maret. Tapi potensinya bisa lebih dari itu. Karena dalam perdagangannya sendiri dia juga harus sediakan stok minimal 3 bulan ke depan," kata Enggar dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (23/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu pihaknya juga menurunkan pejabat eselon I langsung ke provinsi-provinsi yang rentang mengalami lonjakan harga jelang akhir tahun. Sehingga ia optimis, masyarakat tidak lagi khawatir akan kenaikan harga.
"Hasil kunjungan ke daerah, lebih dari 10 provinsi, stok beras juga aman sampai dengan 3 hingga 4 bulan ke depan. Jadi dengan demikian, tidak ada alasan kekhawatiran terjadi gejolak harga atas kekurangan atau shortage beras itu," ucapnya.
Stok bahan pokok lainnya di tingkat distributor untuk komoditas yang tidak mudah rusak seperti gula, minyak goreng, dan tepung terigu juga diyakini terpantau dalam kondisi cukup.
"Sekali lagi, saya dengan seluruh jajaran Kemendag tidak hanya menerima laporan dan ada di kantor saja. Saya sendiri turun, dan seluruh jajaran eselon I harus dan sudah turun. Mereka sudah turun untuk melihat ke semua provinsi, karena Indonesia bukan hanya Jakarta. Bagaimana perkembangan di Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Maluku, Papua barat, kita pantau perkembangannya terus. Kontributor kita juga terus merespons," pungkasnya. (hns/hns)