Salah satu upaya mencegah aksi spekulan dengan koordinasi bersama Perpadi Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia), Bulog, Asosiasi Gula, dan lain-lain. Berbagai asosiasi dan Bulog akan memastikan ketersediaan stok di gudang masing-masing.
"Kita akan memonitor perputarannya. Pedagang beras yang besar sudah ada kesepakatan bahwa dia tidak akan melakukan penimbunan, tapi meningkatkan kapasitas stok berasnya, dan dia harus melaporkan gudangnya ada di mana, berapa banyak berasnya, dan berapa stoknya," kata Enggar dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau perlu, ini kita memberikan warning ke spekulan, kalau main-main, kita akan gelontorkan langsung. Untuk distributor gula, dan beras juga mereka sepakat itu. Kalau sampai ada spekulan, kita periksa dua minggu sekali," ucap Enggar.
Saat ini tersedia sekitar 14.400 gudang yang telah sepakat untuk penyediaan stok. Gudang-gudang ini akan ada daftar nomor gudangnya yang dilaporkan langsung ke Ditjen Perdagangan Dalam Negeri.
"Jadi pengendalian itu akan sangat mudah sekali, jadi tidak ada kemungkinan atau kecil sekali mereka menyetok dan menimbun, karena kita lihat kondisi di lapangan. Itu kontrolnya, dan kita ke pasar dan juga daerah untuk mendapatkan update reportnya," pungkasnya. (hns/hns)