"Menurut Bank Indonesia (BI) angkanya mendekati 5% ya 4,9% sekian, mungkin 4,97% tapi lebih baik kita tunggu saja angkanya. Biasanya kuartal IV siklusnya lebih baik daripada kuartal III," jelas Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).
Dengan demikian, maka pertumbuhan ekonomi di 2016 diperkirakan mampu menembus angka 5% jika diakumulasi secara keseluruhan. Pada kuartal I-2016, ekonomi Indonesia tumbuh 4,91% dan pada kuartal II mengalami kenaikan di level 5,18%, dan sedikit turun di kuartal III-2016 di angka 5,02%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah Trump Effect kita nggak melihat ada volatility yang terlalu keras, pasar keuangan biasa-biasa saja," tutur Mirza.
Dengan membaiknya tren ekonomi, Mirza juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan bisa berada di kisaran 5-5,4%. Pertumbuhan kredit juga mampu melesat ke angka double digit hingga 12%,.
"Kami melihat di 2017 kalau tumbuh 5,0% sampai 5,4%, sesuatu yang reasonable dan pertumbuhan kredit bisa 10-12%," kata Mirza.
Defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) di 2017 juga diperkirakan mengalami sedikit peningkatan hingga 2,6% dari PDB. Angka ini masih masuk dalam batas wajar karena tren pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik.
"Kalau current account bisa 2% di tahun ini, terus tahun depan meningkat 2,5-2,6% PDB juga sesuatu yang normal-normal saja karena ekonominya menggeliat," tutup Mirza. (drk/drk)