Salah seorang pedagang parsel di kawasan tersebut, Uce, menuturkan sejak tanggal 10 Desember lalu ia berjualan parsel di Cikini, belum banyak yang dapat dijual.
Padahal ia mengaku menjual beragam parsel dengan lengkap, mulai dari makanan hingga barang pecah belah, dengan harga yang beragam. Mulai dari Rp 300.000 untuk parsel berukuran sedang dengan isi makanan, hingga seharga Rp 1.500.000 untuk barang pecah belah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu sehari bisa jual sampai 15 parsel sehari, tapi sekarang kejual 7 (parsel) saja sudah susah sekali, pas sebelum natal kemarin," sambung Uce.
Uce juga menjelaskan, biasanya parsel yang paling diminati oleh pembeli adalah yang berisikan makanan. Sedangkan, barang pecah belah sedikit sulit untuk dijual.
"Karena makanan harganya lebih murah, kalau pecah belah seperti piring maupun perlengkapan makan lainnya mahal soalnya," terang Uce.
Lebih lanjut ia bercerita, sejak mulai berjualan pada tanggal 10 Desember lalu sampai saat ini, dirinya masih belum bisa menutup modal jualannya.
"Hari ini saja belum ada yang laku, kemarin cuma laku satu parsel doang. Terakhir yang rada lumayan tanggal 19-22 (Desember) kemarin. Itu juga ga banyak-banyak amat lakunya," katanya.
"Makanya tolong dong bilangin ke Pak Presiden, Pak Jokowi. Tolong pak Jokowi borong dong Pak parsel kita ini, ke Cikini Pasar Kembang, soalnya tahun ini sepi sekali Pak," ujar perempuan yang telah puluhan tahun menjual parsel di Cikini. (dna/dna)











































