Presiden Jokowi mengatakan, sebanyak 13 buah waduk/ bendungan baru sudah mulai dibangun di 2015 dan tahun ini dimulai pembangunan 8 bendungan baru lainnya sehingga total 21 bendungan. Mengenai bendungan Kuwil Kawangkoan yang memiliki luas 308 hektar, Presiden Jokowi menyampaikan bendungan yang besar tersebut akan memiliki kapasitas tampung 23 juta meter kubik.
Foto: Dok. Kementerian PUPRPembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulut |
Bendungan Kuwil sendiri memiliki fungsi yakni bagi pemenuhan kebutuhan air baku di kawasan Manado, Bitung dan Minahasa Utara. Fungsi kedua adalah pengendali banjir bagi Kota Manado dan sekitarnya. Beberapa waktu lalu banjir sempat melanda Kota Manado akibat luapan Sungai Kawangkoan. Kemudian fungsi lainnya adalah sebagai pembangkit listrik. Pekerjaan bendungan ini ditargetkan selesai 2019.
Foto: Dok. Kementerian PUPRPembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulut |
Tol Manado-Bitung
Sementara itu terkait pembangunan tol Manado-Bitung, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan sampai saat ini masih terlaksana sesuai target, yaitu beroperasi pada 2018. Menurutnya progres pekerjaannya bagus dan pembebasan lahan yang sempat menjadi kendala sudah diselesaikan dengan dibantu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol Manado - Bitung merupakan proyek sangat penting karena mampu mempersingkat waktu tempuh Manado-Bitung. Basuki optimistis tol Manado-Bitung dapat selesai 2018. Sehingga diberlakukan kerja tiga shift per hari, tujuh hari per minggu.
Tol Manado-Bitung dibangun sebagai jalan alternatif ruas jalan eksisting yang menjadi satu-satunya jalur penghubung antara kedua kota tersebut. Namun seiring pertumbuhan kendaraan, jalur tersebut semakin padat. Akibatnya waktu tempuh Manado-Bitung semakin lama bisa mencapai 90 menit hingga 120 menit, sebelumnya hanya 45 menit.
Jalan tol Manado-Bitung dirancang sepanjang 39,9 kilometer, terbagi atas dua seksi, yakni seksi I sepanjang 14,9 kilometer dari Manado-Airmadidi, dan seksi II sepanjang 25 kilometer dari Airmadidi-Bitung.
Pembiayaan seksi I menggunakan APBN murni dan pinjaman Pemerintah China. Pinjaman China akan digunakan membiayai pembangunan sepanjang 7 km di seksi 1, selebihnya menggunakan dana pemerintah.
Untuk seksi II yang merupakan 25 km terakhir akan dikerjakan oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Jasamarga Manado Bitung yang sudah ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) nya pada 9 Juni 2016. (hns/hns)












































Foto: Dok. Kementerian PUPR
Foto: Dok. Kementerian PUPR