Dengan mengenakan setelan putih hitam, Jokowi tampak pasti melangkah turun dari mobil Toyota Alphard berpelat merah bertuliskan Indonesia, didampingi oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Jokowi bercerita bagaimana Ia datang pertama kalinya ke PLBN Motaain di tahun 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengingat pada saat itu untuk urusan fisik saja bila dibandingkan dengan kantor kelurahan, penampilannya masih lebih buruk. Jokowi bahkan sampai sulit mencari padanan perbandingan kondisi alat-alat yang ada di dalam gedung perbatasan Indonesia dan Timor Leste tersebut.
"Saya masuk ke dalam, meja kursinya juga kayak... saya sampai mau ngomong apa, bingung saya. Karena yang saya omongin ini jelek semuanya," ujar Jokowi yang kemudian disambut tawa hangat hadirin.
"Jadi ini masalah kebanggan. Masalah wajah kita. Bukan hanya masalah wajah NTT, tapi wajah Indonesia. Waktu itu saya beri waktu paling lambat dua tahun, PLBN ini harus selesai. Malunya sudah terlalu lama diundur-undur terus. Karena kita bisa melakukan. Kita bisa membangun dan kita juga punya anggaran," tukas Jokowi.
Pembangunan PLBN Motaain sendiri dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen Cipta Karya), menggantikan pos lama di atas lahan seluas 8,03 ha, dengan pendanaan sebesar Rp 82 miliar, yang dibangun sejak November 2015 lalu.
Foto: Eduardo Simorangkir |
Hadir dalam acara ini Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil.
Bangunan PLBN Motaain meliputi zona inti yang terdiri dari bangunan utama PLBN, gedung pemeriksaan kendaraan dan power house. Selanjutnya, PLBN Motaain akan dilaniutkan pembangunannya di tahun 2017 nanti, yang meliputi pembangunan mess pegawai, wisma Indonesia, car wash, x-ray mobile, pasar perbatasan, lapangan olahraga, pos Pamtas TNI dan pos Polri.
Arsitektur rumah adat masyarakat Belu menjadi pemandangan yang tampak dari depan PLBN Motaain. Sedangkan ornamen sun shading pada atap bangunan pemeriksaan kendaraan pribadi mengadaptasi corak tenun setempat.
(ang/ang)












































Foto: Eduardo Simorangkir