KKP Atur Penangkapan Ikan di Wilayah Indonesia dan Timor Leste

KKP Atur Penangkapan Ikan di Wilayah Indonesia dan Timor Leste

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 28 Des 2016 14:19 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), demi memperkuat kerja sama regional untuk mengelola perairan yang termasuk dalam kawasan the Indonesian Seas Large Marine Ecosystem (ISLME) secara efektif dan berkelanjutan.

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek "Enabling Transboundary Cooperation for Sustainable Management of the Indonesia Seas," di perairan pesisir utara Timor Leste dan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712, 713, 714, 715 dan sebagian kecil WPPNRI 573.

Penandatanganan digelar di ruang rapat GF Gedung Mina Bahari 1, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KKP Atur Penangkapan Ikan di Wilayah Indonesia dan Timor LesteFoto: Fadhly Fauzi Rachman

Hadir dalam penandatanganan tersebut, Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja dan Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders.

Sjarief mengungkapkan, kerja sama ini untuk memfasilitasi penerapan pendekatan ekosistem untuk pengelolaan perikanan (EAFM) dan pesisir di wilayah ISLME yang mencakup Indonesia dan Timor Leste.

"Proyek ini memberikan perhatian lebih pada capacity building dan peningkatan penerapan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan untuk menjamin pengembangan program nasional yang berkelanjutan dan menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya," terang Sjarief.

KKP Atur Penangkapan Ikan di Wilayah Indonesia dan Timor LesteFoto: Fadhly Fauzi Rachman

"Jadi kita menyadari sumber daya ikan tidak bisa kita kotak-kotakan per wilayah, karena ikan itu sangat dinamis pergerakannya. Kita akan mulai menata ulang, jadi siapa yang boleh menggunakan, berapa jumlah ikan yang bisa ditangkap, bagaimana dengan kualitasnya, pemberdayaan masyarakat pesisirnya, nanti setelah itu akan kita jamin ke depan, sehingga ikan itu stoknya sustain di masa-masa mendatang," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste Mark Smulders mengatakan, proyek ISLME akan dilakukan bersama antara dua negara yaitu Indonesia dan Timor Leste bekerja sama dengan beberapa lembaga mitra di lintas sektor untuk menjawab permasalahan terkait pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan termasuk pengembangan dan penerapan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) dan Ecosystem Approach to Aquaculture (EAA).

Sebagai informasi, untuk mencapai tujuannya, proyek ini dibagi menjadi tiga komponen utama. Komponen pertama, identifikasi dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan laut termasuk perikanan yang tidak berkelanjutan.

Kedua, Penguatan kapasitas untuk kerja sama regional dan sub-regional dalam pengelolaan sumberdaya laut, dan ketiga adalah koordinasi dengan jejaring informasi regional, monitoring dampak proyek, serta diseminasi dan pertukaran informasi. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads