Harga Cabai Melonjak Hingga Rp 90.000/Kg, Untungkah Petani?

Harga Cabai Melonjak Hingga Rp 90.000/Kg, Untungkah Petani?

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 29 Des 2016 15:45 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Harga cabai di pasaran saat ini sedang tinggi, di Jakarta saja harga cabai rawit merah sempat menyentuh Rp 90.000/kg. Apakah lonjakan harga cabai ini mendongkrak penghasilan petani?

Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiana, mengatakan harga cabai di tingkat petani memang mengalami kenaikan, namun perubahan harga tidak terlalu tinggi.

"Di petani Rp 20.000/kg sampai Rp 25.000/kg, naik karena rawit baru mulai panen, pasokannya sedikit memang," kata Dadi kepada detikFinance, Kamis (29/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkannya, saat pasokan normal, harga cabai jenis rawit di petani berkisar Rp 15.000/kg. Kalau pun ada kenaikan harga, petani tidak banyak mengambil untung. Selain itu, untung dari lonjakan harga tidak besar lantaran hasil panen juga sedikit. Sementara biaya produksi cabai berkisar Rp 10.000 kg.

"Di sini (petani) Rp 25.000/kg di sana (pasar) Rp 80.000/kg ujungnya. Sudah dengar saya. Petani untung nggak banyak, artinya dia (cabai) naik bukan karena demand naik, tapi memang shortage. Untung gede tapi kuantitasnya sedikit," jelas Dadi.

"Dulu-dulu kan begitu, di petani rendah di sana tinggi, marginnya terlalu tinggi. Di sini Rp 10.000/kg di sana Rp 30.000/kg, di sini Rp 20.000/kg di sana Rp 60.000/kg," tambahnya. (idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads