Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono, menjelaskan alokasi besar untuk KRL dilakukan lantaran pemerintah lebih fokus mensubsidi untuk moda transportasi harian, dalam hal ini mobilitas komuter di keluar masuk Jabodetabek.
"Ada perubahan komposisi untuk (subsidi) kereta jarak jauh dan antar kota yang dulu 35%, sekarang jadi 15%. Jadi komposisi kereta perkotaan naik dari 65% menjadi 85%. Karena ini kan dipakai setiap hari, terutama Jabodetabek," jelas Prasetyo di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat malam (30/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan berarti subsidi PSO angkutan antar kota dikurangi, tapi prioritas amanatnya diutamakan untuk yang setiap hari digunakan masyarakat," ujar Prasetyo.
Untuk kereta antar kota sendiri tahun 2017 mendapatkan subsidi PSO sebesar Rp 270,7 miliar yang terbagi untuk KA Jarak Jauh Rp 135,85 miliar, KA Jarak Sedang Rp 130,29 miliar, dan KA Lebaran Rp 4,55 miliar. (idr/ang)