Akibatnya, para pedagang tidak mungkin melepas daging kerbau ini di Rp 65.000/kg karena tidak akan dapat untung.
Salah satu pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Hilal mengaku mendapatkan daging kerbau impor dari India dari Pulogadung. Harga yang didapatkan bervariasi dimulai dari Rp 46.000-75.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Macam-macam harganya bervariasi, paling murah Rp 46.000/kg daging sop-sopan. Paling mahal Rp 75.000-80.000/kg paha belakang," kata Hilal kepada detikFinance di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, (2/1/2016).
Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Jatinegara, Anda, mengatakan jika pemerintah meminta pedagang eceran menjual Rp 65.000/kg pedagang sulit mendapatkan untung. Hal itu karena pedagang harus menjual daging dengan keadaan bersih tidak ada lemaknya agar pembeli tertarik.
Anda mengatakan, jika pun harus menjual Rp 65.000/kg kemungkinan harga tersebut akan berlaku untuk jenis sop-sopan. Tidak bisa menjual untuk daging paha belakang karena didapat dari agen Rp 75.000/kg. Daging paha belakang sendiri biasa digunakan oleh pedagang restoran padang untuk rendang.
"Nggak dapat untung lah kalau jual Rp 65.000/kg, beli dari sana Rp 65.000/kg. Kalau untuk dijual Rp 65.000/kg itu paling daging sop. Dari Bulog itu Rp 65.000/kg itu dari Bulog ke agen,
kan ke pengeceran lain harganya ini saya beli Rp 75.000/kg. Dari gudang Rp 75.000-80.000, nggak mungkin saya jualnya segitu," ujarnya.
Sementara itu para pedagang menjual daging impor beku dengan cara dibersihkan dulu lemaknya. Hal itu karena tidak ada pembeli yang mau membeli daging beku yang masih banyak lemaknya karena sulit diolah.
Setelah lemaknya dibersihkan, harga daging kerbau impor pun dijual lebih tinggi, yaitu hingga lebih dari Rp 100.000/kg. (ang/ang)