Namun di lapangan, harga jual daging kerbau yang dijual pedagang pasar bervariasi dari Rp 80.000/kg hingga Rp 110.000/kg.
Seperti di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pedagang di pasar yang terletak selemparan batu dari Stasiun Senen itu rata-rata menjual daging kerbau di atas Rp 80.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Furqon, dalam setiap dus kemasan daging kerbau, tercampur daging kerbau bagian depan dan bagian belakang yang kualitasnya lebih baik.
"Jualnya tergantung kualitas, kita jual biasanya di atas Rp 80.000/kg. Karena kita terpaksa harus jual daging bagian depan, sementara yang laku bagian belakang. Dari agen sudah begitu," jelas Furqon kepada detikFinance ditemui di losnya, Selasa (3/1/2016).
Kondisi daging bagian belakang dan depan dengan kualitas berbeda yang dioplos dalam satu kemasan ini, lanjutnya, membuat pedagang kesulitan menjual daging di harga yang ditetapkan Bulog sebesar Rp 65.000/kg.
"Kendalanya di situ, kita harus jual daging bagian depan juga. Beda dengan daging (impor) Australia, daging sudah dipisah sesuai bagian-bagiannya. Kalau nggak dioplos, nggak laku yang depan," jelas Furqon.
Setali tiga uang, pedagang lainnya, Aan, mengungkapkan hal yang sama. Pedagang harus membersihkan dulu lemak sebelum menjualnya ke konsumen.
"Misal dus isinya 20 kg daging kerbau India, lemaknya bisa 2 kg lebih. Kalau sama pembeli kayak tukang bakso atau Warung Padang mereka nggak mau bayar lemaknya, dibalikin ke kita. Jadi mending kita pisahkan dulu lemaknya, harganya lebih tinggi. Saya sendiri jualnya Rp 86.000/kg," ucap Aan. (idr/dna)