Dalam menjamin ketersediaan stok dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok, Enggar mengungkapkan, pihaknya telah menjaga kebutuhan pokok dengan stabil.
"Inflasi 2016 tercatat 3,02% terendah sejak 2010. Dibandingkan inflasi 2015 sebesar 3,35% yang disumbang dari beras 0,31%; daging ayam ras 0,15% dan bawang merah 0,15%, inflasi 2016 justru menunjukkan tidak ada kontribusi dari beras dan daging ayam ras," ungkap Enggar di kantornya, Jakarta, Rabu (4/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, untuk dapat mengendalikan stok pangan ke depan, akan dilakukan dengan mengintensifkan penerapan Tanda Daftar Gudang (TDG) yang menyimpan barang kebutuhan pokok, serta pendaftaran distributor dan pedagang antar pulau barang kebutuhan pokok dan barang penting.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pihaknya bakal mengaktifkan kembali tim panel ahli harga barang kebutuhan pokok untuk evaluasi kebijakan harga.
"Untuk mengurangi disparitas harga antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur akan dikembangkan gerai maritim sebagai penyangga stok barang kebutuhan pokok," tuturnya. (wdl/wdl)











































