Mentan: Seharusnya Daging Kerbau India Paling Tinggi Rp 70.000/Kg

Mentan: Seharusnya Daging Kerbau India Paling Tinggi Rp 70.000/Kg

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 05 Jan 2017 17:57 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Perum Bulog telah menggelontorkan daging kerbau impor asal India. Dipatok dengan harga terendah Rp 65.000/kg, daging kerbau diharapkan bisa menekan harga daging sapi segar yang masih saja betah bertengger di atas Rp 100.000/kg.

Namun jauh panggang dari api, pedagang justru menjual daging kerbau India dari Rp 80.000/kg-Rp 100.000/kg, bahkan ada yang Rp 110.000/kg

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, seharusnya pedagang pasar tidak menjual daging kerbau di atas Rp 60.000/kg. Harga tersebut diberlakukan agar masyarakat memiliki alternatif selain harga daging sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya pedagang jual (daging kerbau India) paling tinggi Rp 65.000/kg sampai Rp 70.000/kg," kata Amran saat acara Rakernas Pembangunan Pertanian 2017 di Menara Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis (5/1/2016).

Soal alasan pedagang yang mengaku harus membersihkan lemak serta daging kerbau beku yang menyusut setelah mencair, hal itu tak bisa dibenarkan. Amran mencontohkan, daging sapi beku impor yang dijual saat Ramadhan lalu dengan banyak kandungan lemak juga nyatanya laris diserbu pembeli.

"Kami sudah kalkulasi semua. Sama saja. Kamu ikut nggak waktu Ramadhan? 9.000 ton? Harganya berapa? 65.000-70.000/kg, tapi laku habis. Ini daging beku juga," jelas Amran.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aan, salah seorang pedagang daging Pasar Senen, Jakarta Pusat, menjelaskan pedagang bisa saja menjual daging kerbau beku sesuai rekomendasi Bulog seharga Rp 65.000/kg. Daging dengan kualitas harga tersebut kurang laku di pasaran.

"Kita jual kan tergantung kita belinya dari agen berapa. Ada yang di agen Rp 60.000/kg ya dijual Rp 65.000/kg. Ada yang kualitas Rp 70.000/kg. Makanya biar laku saya jualnya yang Rp 86.000/kg, itu sudah bersih dari lemak," ucap Aan.

"Kalau mau jual yang daging kerbau Rp 65.000/kg, bisa saja, tapi ya kualitasnya begitu. Cocoknya kalau Rp 65.000/kg buat daging sop-sopan (kuah). (Warung) Padang nggak mau beli yang begitu," imbuhnya.

Ketimbang tak laku, umumnya pedagang berinisiatif memisahkan lemak dari daging kerbau India sebelum dijual di pasar.

"Makanya kita potong-potong sendiri, lemaknya dipisah. Jadi biar untung kita jual daging sudah bersih, lemaknya kita jual terpisah Rp 20.000/kg," kata Aan.

Pedagang daging lainnya, Furqon, menjelaskan pedagang mendapatkan daging kerbau dengan kualitas yang berbeda dalam satu dus. Hal ini berbeda dengan daging impor asal Australia yang bagian daging sesuai kualitasnya sudah disortir dalam kemasan yang berbeda-beda.

"Sulitnya ya pedagang harus ikut jualin daging bagian depan, sementara daging yang bagus itu bagian belakang. Solusinya ya dari sananya harus sudah dipisahkan per item kualitas," pungkasnya. (idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads