"Sekarang ada 6 trayek, kita akan kembangkan jadi 13 trayek di mana 3 diantaranya trayek baru dan empat lainnya adalah trayek di mana satu lintasan kita bagi dengan angkutan kapal dan roro.
Sehingga point to point itu mendapatkan waktu yang lebih pendek," ungkap Budi usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Budi melihat, untuk wilayah terpencil tidak bisa dituju dengan menggunakan kapal besar. Apalagi dengan kondisi pelabuhan besar yang direncanakan belum terbangun hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya adalah dengan membangun pusat logistik di beberapa tempat. Sehingga bisa mengatur pola distribusi barang dengan lebih tepat. Ini juga akan berfungsi untuk tempat penyimpanan dalam jangka cukup lama.
.
"Kita kerjasama dengan BUMN bangun pusat loigistik bernama rumah kita. Di mana rumah ini di satu sisi digunakan membantu untuk mendistribusikan barang bertahap, karena selama ini bila barang dibiarkan datang sendiri maka kondisinya harga tidak akan terkondisi setelah tiga hari," jelas Budi. (mkl/dna)











































