Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (KKP), Syarief Widjaja, mengatakan ada 640 titik perairan yang sudah terindikasi menyimpan harta karun atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).
"Kita punya 640 titik kapal tenggelam di seluruh Indonesia. Kapal-kapal tenggelam ini sebetulnya milik dinasti ming misalnya atau negara lain, seperti Belanda, Australia, dan lainnya. Mereka pasti punya data kapalnya tenggelam di mana, jadi ini adalah warisan budaya milik bersama atau dunia," jelas Syarief di kantor KKP, Jakarta, Jumat (6/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun sudah dimoratorium, tapi praktiknya tetap ada upaya pencurian ilegal di beberapa titik. Ini yang kita harus cegah, makanya kita mau data ulang," kata Syarief.
"Kita coba deteksi titik-titik harta karun itu supaya tidak dijarah lagi. Karena beberapa daerah, seperti Kepulauan Natuna, Pulau Anambas, Pantai Timur Sumatera, dan Pantai Utara Jawa banyak titik BMKT," imbuhnya.
Syarif yang juga menjabat sebagai Setjen KKP ini melanjutkan, pihaknya juga berencana membangun museum khusus untuk menampung barang-barang bersejarah BMKT yang sudah diangkat dari dasar laut.
"Ini yang harus dihitung berapa biayanya, cara menjaganya bagaimana, karena kan BMKT mudah pecah. Termasuk bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk menjadikan titik kapal tenggelam itu sebagai tujuan wisata para penyelam, seperti di Pulau Mandeh yang ada di Sumatera Barat," pungkasnya. (idr/dna)