WIKA sebagai pelaksana proyek diberi mandat pengerjaan dengan lingkup kerja EPC (Design, Procurement, and Construction). Ini berupa konseptual, desain, dan konstruksi untuk 6 stasiun dan 1 depot yang akan dilalui kereta ini.
"Scope pengerjaan kita kan EPC, di luar rolling stock. Karena rolling stock nanti dikerjakan oleh Jakpro. Jadi nanti kita juga desainnya, tetap kerja untuk bagian bore pile-nya juga, termasuk mechanical electriment-nya untuk 5 stasiun dan 1 Depo," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi, kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (10/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi proyek ini akan melewati Jalan Pegangsaan Dua sebagai depot, Jalan Raya Kelapa Nias, Jalan Kelapa Gading Boulevard, Jalan Kayu Putih Raya, dan Jalan Balap Sepeda Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dengan begitu, koridor ini akan memiliki 6 stasiun, yakni Stasiun depot di Jalan Pegangsaan Dua Kelapa Gading, stasiun Mal Kelapa Gading, stasiun Kelapa Gading Boulevard, stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda hingga Stasiun Velodrome di arena balap sepeda Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur.
Jalur LRT Kelapa Gading-Velodrome sendiri seluruhnya berada di jalan eksisting. Sehingga, masalah pengadaan lahan tidak menjadi hambatan dalam pengerjaan proyek ini.
Karena fungsinya yang ditargetkan bisa menunjang gelaran Asian Games yang bakal digelar Agustus 2018 mendatang, LRT koridor Kelapa Gading-Velodrome ditargetkan rampung sebelum agenda akbar tersebut dimulai.
"Kontrak kita itu meliputi semua pekerjaan, baik sipil maupun sistem. Semuanya harus jadi sebelum Asian Games tanggal 18 Agutus 2018," tukas Suradi. (wdl/wdl)