Luhut Rapat Soal Proyek LRT Jabodebek di Kantornya

Luhut Rapat Soal Proyek LRT Jabodebek di Kantornya

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 11 Jan 2017 13:16 WIB
Foto: Andi Sururi
Jakarta - Kementerian Koordinator Kemaritiman hari ini menggelar rapat koordinasi mengenai pembiayaan Light Rapid Transportation (LRT) Jabodebek yang menjadi proyek di bawah Kementerian Perhubungan.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, Direktur Adhi Karya, Budi Harto, Wakil Direktur Bank Mandiri dan perwakilan dari Kementerian Keuangan.

Rapat yang tadinya dijadwalkan pukul 11.30 WIB akhirnya dimulai sekitar pukul 12.30 WIB, setelah Luhut tiba pukul 12.21 WIB di kantornya. Yang kemudian disusul oleh Dirut Adhi Karya, Budi Harto, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini rapat membahas soal pendanaan LRT Jabodebek," kata Dirut Adhi Karya, Budi Harto di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Seperti diketahui, proyek ini bakal menggunakan dana pemerintah dan dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pembiayaan sendiri saat ini masih dibebankan kepada kontraktor, yaitu PT Adhi Karya.

Pemerintah akan mengganti biaya tersebut secara bertahap minimal 10 tahun yang saat ini tengah dibahas dengan Kementerian Keuangan.

Sejauh ini, perkembangan pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama sudah mencapai sekitar 10% dengan jumlah dana yang sudah dihabiskan oleh Adhi Karya mencapai Rp 2 triliun.

Dengan rincian Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km, yang saat ini perkembangannya telah mencapai 17%, Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 km yang saat ini mencapai 12%, dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km dengan saat ini sekitar 2%.

Penandatanganan kontrak untuk proyek ini sendiri dijadwalkan pada akhir bulan ini setelah menunggu finalisasi angka dari konsultan yang ditunjuk pemerintah untuk proyek strategis nasional ini.

"Memang Adhi sudah mengeluarkan sekitar Rp 2 triliun. Ini kontrak akan segera. Kemungkinan dengan pak Menko akan dibahas pasca pendanaannya," tukas Budi. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads