Layanan ini merupakan mobil yang dapat dipanggil untuk melakukan pelayanan kesehatan ke rumah-rumah. Layanan dapat diakses selama 24 jam, setiap warga yang menghubungi nomor tertentu ada mobil yang dilengkapi alat kesehatan untuk datang ke rumah.
"Saya mulai suatu program namanya home care, apa itu home care adalah suatu pelayanan kesehatan 24 jam ke rumah. Di mana setiap masyarakat menelfon 24 jam kita layani ke rumah dengan mobil-mobil kecil ada 48," kata Moh Ramdhan, di seminar nasional pembangunan inovatif, pemimpin kreatif, dan daerah kompetitif, di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/22017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau masyarakat sakit kemudian perlu pemeriksaan lanjutan seperti jantung, maka kalau kita pasang alat ini dengan sistem online itu langsung ke dokter ahlinya dimana pun dia berada, tentunya dalam kondisi harus ada wifinya, kemudian 10 menit kemudian diagnosanya langsung sampai ke lokasi dan langsung dieksekusi," ujarnya.
Proyek tersebut akan menjadi percontohan nasional. Nantinya Kementerian Kesehatan akan mencontoh program Pemda Makassar.
"Home care dengan telemedicinenya jadi program percontohan oleh pemerintah pusat. Nanti tanya sama Menkes kapan diimplementasikannya, tapi tim ahli saya sudah di boyong ke sana," terangnya.
Dia mengatakan semua layanan tersebut gratis untuk warga Makassar. Saat ini telah ada hampir 5000 warga yang terlayani. "Semua itu sudah gratis, dan alhamdulillah sudah hampir 5000 yang terlayani," ungkapnya.
Dia menyebut layanan home care ini membutuhkan biaya Rp 2,9 miliar untuk operasional dalam satu tahun. Sementara untuk anggaran tahun 2016 Rp 5,7 miliar, anggaran tahun 2015 Rp 5,4 miliar.
"Seperti ini biasanya mahal sekali, ini tidak lebih dari Rp 2,9 miliar saja operasional dalam 1 tahun dalam mengoperasionalkan home care ini," tegasnya. (mkj/mkj)











































