Ada Angkot Pakai WiFi di Makassar

Ada Angkot Pakai WiFi di Makassar

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 11 Jan 2017 16:05 WIB
Ada Angkot Pakai WiFi di Makassar
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance
Jakarta - Adanya kemacetan di Makassar membuat Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berinisiatif membuat angkot yang ada WiFi-nya. Angkot tersebut dibuat menggunakan biaya pribadi senilai Rp 250-300 juta.

Ramdhan mengatakan ia menggunakan dana pribadi agar jika ada apa-apa tidak ada masalah dengan anggaran daerahnya. Desain mobil angkot tersebut dibuat sendiri olehnya yang juga merupakan seorang arsitek.

"Saya dulu pakai uang sendiri dulu karena takut dikriminalisasi orang. Kalau misalnya ide-ide begini bukan berarti orang seneng, musuh-musuh politik marah karena memberi solusi kepada masyarakat. Rp 250-300 juta untuk bikin 1 prototype," kata Ramdhan, di Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan proses perakitan dilakukan di Makassar, tahun 2016 lalu prototype ini selesai dan di-launching. Ia juga memanggil beberapa orang dari Karoseri untuk merakit angkot tersebut.

"Mobil ini mobil grand max, kita bongkar-bongkar, dibikin di Makassar langsung kita rancang pakai orang dari karoseri. Panggil tukang sendiri, saya kan konsultan, ini dibikin di Makassar, dirakit disini," ujarnya.

Saat ini angkot tersebut masih dalam tahap dicoba uji kelayakan. Tahun 2017 ini rencananya akan ada 10 angkutan lagi yang pengadaannya akan ditenderkan bulan Februari.

"Sekarang masih uji coba kelayakan ini ciptaan sendiri langsung. Sekarang ini
Kita tahun ini bikin 10 dan tahun depan jadi 5000 untuk mengganti angkot, baik itu main transport maupun feeder," kata Ramdhan.

Sementara itu, pada tahun 2018 ditargetkan ada 5000 angkot yang dibuat oleh pihak swasta. Nantinya diharapkan ketika angkot tersebut telah menjadi angkutan massal dapat menjadi alternatif transportasi publik karena di Makassar sendiri sering terjadi kemacetan.

"Tahun depan nanti di beli oleh pengurus angkot karena ini saya buat untuk melawan motor. Persoalan utama ini motor, bagaimana pengganti motor ini nyaman dan full AC, bisa wifi dan bisa kerja," ujarnya.

Fasilitas yang tersedia dalam angkot tersebut adalah 12 kursi penumpang, 4 tempat untuk berdiri, dan 1 untuk penyandang disabilitas. Serta dilengkapi wifi dan tempat untuk mengecharge baterai di setiap kursi, dan 2 CCTV yang terhubung ke sistem Pemda.

Para penumpang cukup membayar Rp 10.000 dalam sehari untuk satu rute dalam selisih 2 jam penggunaan. Proses pembayaran menggunakan uang elektronik yaitu menggunakan kartu smart card yang disediakan pemerintah daerah.

"Rp 10.000 untuk sehari, jadi ada program one day one ticket dan selisih 2 jam. Ini supaya dia bisa bolak-balik ke sekolah pakai 1 rute dengan seilisih 2 jam baru bisa digunakan lagi," imbuhnya.

Ia menyebut inovasi tersebut sempat mendapatkan apresiasi dari pemerintah Jepang. Program Pete-Pete smart ini akan dipatenkan oleh Ramdhan.

"Saya punya paten, ini baru sementara dibuat paten. Pete-Pete Smart angkot ini Jepang langsung apresiasi. Apresiasi itu dalam bahasa Jepang disebutkan ada protoptype yang sangat bagus sekali dan sangat canggih sekali muncul di Makassar, dia muji," ujarnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads