"Saya mengundang pengusaha importir hortikultura dan didampingi dari Balai Karantina untuk mengajak kawan-kawan melihat hasil pertanian yang tidak terserap. Jadi saya mengajak mereka untuk menyerap produk pertanian kita," kata Enggartiasto, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
Sementara itu, pemerintah belum mewajibkan berapa persen penyerapan yang dilakukan pengusaha importir ini. Hasil penyerapan tersebut diharapkan dapat dipasarkan di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para pelaku importir yang juga berperan sebagai eksportir ini juga diimbau untuk menyerap produk lokal. Mereka diberi waktu oleh Kemendag untuk dapat menyampaikan persoalannya agar dibantu Kemendag.
"Khusus untuk para eksportir ini persoalan yang dihadapi ada kewajiban untuk membantu mereka," imbuhnya.
Enggar menyebut telah memberitahu pasar potensial yang menjadi tujuan ekspor kepada pengusaha. Misalnya negara Afrika, India, dan Pakistan.
"Kami juga menyampaikan soal negara-negara yang potensial untuk menyerap produk pertanian kita. Antara lain lain ada beras organik kita ekspor yang sangat potensial. Nah mereka kita dorong untuk itu karena mereka juga punya jaringan," imbuhnya. (hns/hns)











































