Kini moda transportasi Kereta Api (KA) Peti Kemas Gedebage (Bandung)-Tanjung Priok, bisa menjadi alternatif baru agar kegiatan ekspor impor lebih efisien, tepat waktu, dan aman.
"Kondisi jalan kita macet, membutuhkan waktu yang lama, dan ada risiko kecelakaan, diberhentikan orang dan tidak aman," kata Enggartiasto, di kantor Pelindo II, Jakarta Utara, Jumat (13/1/12017).
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance |
Imbauan pemanfaatan KA Peti Kemas ini disampaikan pada acara Sosialisasi Kereta Api Angkutan Peti Kemas Jalur Tanjung Gedebage-Priok. Acara tersebut juga dihadiri beberapa pengusaha dan asosiasi sebagai pengguna jasa ekspor impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance |
Ia menyatakan, pemanfaatan kereta peti kemas ini menjadi salah satu pilihan solusi yang tepat. Karena bisa menghubungkan secara langsung antara Gedebage di Kota Bandung, dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
Barang hasil produksi yang akan diekspor bisa langsung diangkut menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan langsung terhubung dengan transportasi laut ke luar negeri.
Jalur peti kemas ini dibangun atas kerja sama PT. Kereta Api Indonesia dengan PT. Mitra Adira Utama, PT. KA Logistik, dan PT. Multi Terminal Indonesia.
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance |
Bagi pelaku usaha di Bandung, barang hasil produksi bisa dibawa ke pelabuhan darat (dry port) Gedebage di ujung timur Kota Bandung.
Stasiun kereta peti kemas di Pelabuhan Darat Gedebage memiliki dua jalur khusus untuk bongkar muat kontainer yang memiliki depo guna merawat puluhan gerbong. Di kawasan stasiun ini juga terdapat Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB).
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance |
Sarana angkutan yang digunakan adalah gerbang berjenis GD/Gerbong Datar dengan macam-macam kapasitas angkut mulai dari 30 ton-45 ton. Barang yang diangkut antara lain barang elektronik hingga mobil. (dna/dna)












































Foto: Yulida Medistiara-detikFinance
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance
Foto: Yulida Medistiara-detikFinance