Pengakuan Warga: Proyek Tol Desari Terhenti 3 Bulan Terakhir

Pengakuan Warga: Proyek Tol Desari Terhenti 3 Bulan Terakhir

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 15 Jan 2017 11:25 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pekerjaan proyek jalan tol ruas Depok-Antasari secara kasat mata memang telah mengalami perkembangan yang cukup baik.

Terlihat jelas, pembangunan simpang jalan di depan sekolah Highscoop Jalan TB Simatupang telah berdiri secara kokoh. Bahkan pembangunan jalan elevated (melayang) dari Antasari-Andara sudah berdiri dengan kokoh.

Namun, dibalik itu semua, banyak masyarakat sekitar yang menyebutkan, beberapa bulan belakangan proyek tersebut terhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti Ardhini Hapsari, salah satu warga yang tinggal di Komplek Green Andara. Kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (15/1/2017). Dia menceritakan bahwa proyek pembangunan tol Desari terhenti sejak 3 bulan yang lalu.

"Sebagai salah seorang pengguna jalan tersebut (setiap hari) yang tinggal di daerah Pondok Labu, bisa saya katakan bahwa progress baik tersebut terhenti sejak sekitar 2-3 bulan yang lalu," kata Ardhini.

Menurut dia, 3 bulan lalu semua pengerjaan pembangunan tiba-tiba berhenti begitu saja. Sebab, dari awal yang begitu banyak pekerja proyek hingga mobil-mobil besar untuk memasang grider menghilang dari kawasan proyek.

"Semua pembangunan terhenti. Mangkrak tanpa ada alasan jelas, ada beberapa pekerja, tapi paling cuma maintenance saja," kata dia.

Sementara itu Yuni, salah satu pedagang kaki lima yang telah berjualan selama 16 tahun di kawasan Jalan Andara menyebutkan hal serupa, yakni pekerjaan proyek Tol Depok-Antasari terhenti sejak sekitar 3 bulan yang lalu.

"Tapi kata pekerja proyeknya, awal Februari akan mulai kerja lagi," kata Yuni.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti pemberhentian pekerjaan proyek tol tersebut. Namun, dia mengeluhkan imbas dari berhentinya proyek ini cukup membuat masyarakat sulit menjalani aktivitas sehari-harinya.

"Banyak debu, kalau hujan banjir sampai sedengkul, pernah ada motor yang jatuh juga karena habis hujan jalanan jadi licin," katanya.

Hal senada pun diungkapkan salah satu sopir taksi, jalan raya yang belum dibeton dengan sempurna dinilai sangat memberikan dampak pada suspensi kendaraan.

"Banyak beton yang berlubang, itu merusak suspensi karena kalau sedan pasti mentok," jelas dia.

Diketahui, pengerjaan proyek Tol Depok-Antasari terbagi menjadi 2 seksi. Sesi I memiliki panjang 12 km dan membentang dari mulai Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Sawangan, Depok.

Seksi II memiliki panjang 9,5 km yang membentang dari Jalan Sawangan hingga Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Adapun proyek seksi I sepanjang 12 km dibagi menjadi dua paket pembangunan, yakni paket Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Brigif sepanjang 5,8 km dan jalan Brigif hingga Jalan Sawangan sepanjang 6,2 km.

Kontraktor pelaksana pembangunan seksi I jalan tol ini adalah Kerja Sama Operasi (KSO) PT Hutama Karya yang bertanggung jawab membangun simpang susun penghubung jalan Tol Depok-Antasari dengan Tol Lingkar Luar Selatan di persimpangan depan sekolah High Scoop.

Sedangkan Waskita Karya yang bertanggung jawab membangun jalan tol layang di atas kawasan Andara, Pondok Labu, dan PT Pembangunan Perumahan (PP) yang bertanggung jawab membangun ruas jalan tol dari kawasan Andara hingga Brigif. (dna/dna)

Hide Ads