Salah satunya adalah warga sekitar di sepanjang Jalan Bango sampai Andara. Terlihat sepanjang ruas tersebut tiang pancang serta grider telah terpasang dengan kokoh. Namun, masyarakat mengeluhkan belum 100% jalan raya serta saluran got yang telah di bangun.
Masih ada jalan lingkungan di bawah proyek tol Desari ini yang belum di beton sehingga membahayakan bagi pengguna jalan, baik motor maupun mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besi menonjol di pertemuan antara jalan yang sudah dibeton dan yang masih rusak Foto: Hendra Kusuma-detikFinance |
Warga asli Jalan Andara ini mengaku, proyek Tol Depok-Antasari untuk seksi I telah terhenti sedari 3 bulan yang lalu. Dia menceritakan, jalan raya yang telah dibangun oleh kontraktor masih sangat membahayakan masyarakat sekitar.
"Kalau motor jatuh udah banyak, pernah juga jaring penahan sampah di atas terbang dan menimpa rumah, mobil," kata dia.
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance |
Pada kesempatan yang sama, Yuni menyebutkan, masyarakat banyak yang mengeluhkan soal debu serta banjir. Debu dihasilkan karena jalan raya yang belum dibeton 100%, sedangkan banjir dikarenakan pembangunan saluran got yang belum 100%.
"Kalau hujan banjir, pernah sampai sedengkul, habis hujan jalanan licin, motor pernah ada yang jatuh," jelasnya.
Besi menonjol di sisi badan jalan Foto: Hendra Kusuma-detikFinance |
Pantauan detikFinance, jalan raya dari Jalan Bango sampai Andara hanya untuk dua mobil. Jalan raya tersebut masih membahayakan dan cepat merusak kendaraan lantaran belum 100% tersambung.
Bahkan, masih ada besi-besi serta lubang yang hanya ditambal sementara. "Jalannya masih rusak, banyak lubang, ngerusak suspensi mobil juga," kata salah satu sopir taksi.
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance |












































Besi menonjol di pertemuan antara jalan yang sudah dibeton dan yang masih rusak
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Besi menonjol di sisi badan jalan Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance