Para menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Menteri ESDM Ignatius Jonan.
Dalam paparannya, Abe menuturkan Indonesia jadi salah satu negara partner ekonomi terbesar dengan Jepang. Bahkan saking eratnya, menurutnya, jika mendengar kerjasama ekonomi, beberapa masyarakat Jepang pertama kali akan langsung mengingat Indonesia ketimbang negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan Abe, pertumbuhan dan kemajuan ekonomi Jepang tak bisa dilepaskan dari besarnya peran kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia.
"Bagi Jepang, tidak ada pencapaian saat ini tanda adanya peran Indonesia. Indonesia yang memiliki banyak sumber daya, khususnya kaum muda, sumber energi, dan kekayaan alam lainnya sehingga terdapat potensi yang luar biasa. Indonesia juga jadi pemimpin di ASEAN, pusat pertumbuhan ekonomi dunia dan juga anggota G20," ucap Abe.
Mengutip data BKPM, Jepang saat ini jadi negara dengan volume investasi terbesar kedua di Indonesia. Nilai investasi pada tahun 2015 mencapai US$ 2,9 miliar, sementara investasi Jepang di Indonesia di periode Januari-September 2016 sebesar US$ 4,5 miliar.
Tahun 2015, sektor otomotif jadi penyumbang investasi Jepang paling tinggi di Indonesia dengan nilai US$ 1,18 miliar, disusul kawasan industri dan properti US$ 520 juta, kemudian industri logam, elektronik, dan mesin senilai US$ 426 juta, serta listrik, gas, dan air US$ 134 juta. (idr/dna)











































