Dalam pertemuan Japan-Indonesia Business Dialogue ini, Abe memaparkan peluang-peluang kerjasama yang bisa dimanfaatkan masyarakat kedua negara dalam bidang ekonomi. Salah satunya, manfaat besar investasi Jepang untuk kalangan muda di Indonesia.
"Masih banyak hal yang bisa dilakukan perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia. Jepang telah menempakan sarana prasarana berkualitas di berbagai negara seperti ketenagalistrikan, termasuk sektor infrastruktur," ungkap Abe di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (15/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memberikan peluang bagi kalangan muda untuk mendapatkan transfer teknologi dan pengalamannya. Juga ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya lagi.
Perdana Menteri yang menjabat sejak tahun 2012 ini berujar, investasi Jepang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Kita melalui kerjasama ekonomi di lintas pemerintah, tetapi juga kerjasama bisnis terutama perusahaan Jepang yang telah memiliki aktivitas di Indonesia. Bahkan hubungan kerjasama kedua negara meningkat lebih lanjut, saya juga berharap investasi-investasi Jepang diterima dan disambut baik masyarakat Indonesia," jelas Abe.
Data BKPM, tahun 2015 investasi Jepang di Indonesia jadi yang terbesar kedua setelah Singapura dengan nilai sebesar US$ 5,9 miliar, naik dari tahun 2014 sebesar US$ 2,7 miliar. sementara investasi Jepang di Indonesia di periode Januari-September 2016 sebesar US$ 4,5 miliar.
Tahun 2015, sektor otomotif jadi penyumbang investasi Jepang paling tinggi di Indonesia dengan nilai US$ 1,18 miliar, disusul kawasan industri dan properti US$ 520 juta, kemudian industri logam, elektronik, dan mesin senilai US$ 426 juta, serta listrik, gas, dan air US$ 134 juta. (idr/dna)











































