Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, IG Putu Suryawirawan mengatakan, kondisi industri dalam negeri telah mengalami penurunan sejak krisis moneter lalu.
Dirinya menuturkan, kini kontribusi dari Industri dalam negeri terhadap PDB sekitar 18%. Padahal, kata dia, sebelum terjadi krisis moneter, industri dalam negeri dapat berkontribusi hingga 30%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi setelah krisis, bukannya menjadi negara industri tapi kita malah merosot. Sekarang hanya sekitar 18%" lanjutnya.
Putu mengungkapkan, ada berbagai alasan yang menyebabkan turunnya jumlah tersebut. Antara lain, berkurangnya pelaku industri dalam negeri, sumber daya energi yang mahal, hingga kurangnya infrastruktur yang memadai.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya kerja sama untuk dapat meningkatkan kembali kondisi industri dalam negeri, untuk dapat berkontribusi lebih terhadap pertumbuhan ekonomi RI.
"Kita perlu ada semacam kesatuan langkah, karena industri ini dituntut memberikan peran lebih banyak pada pertumbuhan ekonomi kita. Oleh karena itu, hari ini kita ingin menerima masukan bagi bapak ibu, semua pelaku industri logam, untuk dapat bersama-sama menyelesaikan permasalahan di industri ini," tuturnya. (dna/dna)











































