Ekspor Migas, Pertanian, Hingga Tambang RI Turun Sepanjang 2016

Ekspor Migas, Pertanian, Hingga Tambang RI Turun Sepanjang 2016

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 16 Jan 2017 16:19 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Nilai ekspor Indonesia pada Desember 2016 tercatat mencapai US$ 13,77 miliar atau naik 1,99% dibandingkan November 2016 dan dibandingkan periode yang sama tahun lalu 15,57%. Dari angka tersebut, ekspor non migas mencapai US$ 12,54 miliar atau 90,94% dari total ekspor.

Secara kumulatif, ekspor Indonesia sepanjang 2016 mencapai US$ 144.43 miliar atau turun 3,95% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sedangkan ekspor non migas mencapai US$ 131,35 miliar ata turun 0,34%.

Jika dirinci per sektor, ekspor Indonesia tertinggi sepanjang 2016 adalah sektor industri pengolahan yang berkontribusi sebesar 76% atau US$ 109,8 miliar di tahun 2016. Angka tersebut mengalami sedikit kenaikan 1,07% pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 108,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk ekspor migas tercatat mengalami penurunan sebesar 29,54% pada tahun ini dibandingkan tahun 2015, yaitu dari US$ 18,6 miliar ke US$ 13,1 miliar. Ekspor migas berkontribusi sebesar 9,06% pada total ekspor Indonesia tahun 2016 lalu.

Ekspor sektor pertanian di sepanjang 2016 tercatat turun 7,80% dari US$ 3,7 miliar di 2015 menajdi US$ 3,4 miliar di 2016. Sektor pertanian berkontribusi terhadap ekspor di 2016 sebesar 2,38%.

"Ekspor pertanian turun dari US$ 3,7 miliar menjadi US$ 3,4 miliar atau -7,80%. Ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan, ekspor kopi, lada hitam, lada putih, biji kakao dan beberapa lainnya," jelas Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017).

Di sisi lain, ekspor sektor tambang juga tercatat mengalami penurunan sebesar 6,75% sepanjang 2016 dibandingkan 2015. Nilai ekspor tambang pada 2016 sebesar US$ 18,1 miliar, turun dari tahun 2015 sebesar US$ 19,5 miliar.

"Komposisi ekspor kita tidak banyak mengalami perubahan dengan yagn terbesar sektor industri pengolahan sebesar 76%, migas 9,06%, tambang 12,56%, dan pertanian paling kecil 2,38%." tutup Suhariyanto. (mca/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads