"Kebijakan ini kami tempuh dengan penugasan ke pabrik (swasta), tidak lagi berjenjang pabrik mengolah gula menjadi kristal putih yang memang mereka menyalurkan. Agar harga gula bisa ditekan Rp 12.500/kg karena ada jenjang yang bisa dipotong," kata Enggar di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/1/2017).
"Saya tanya ini enggak melanggar UU, kenapa harus lewat perantara (BUMN). Dia (swasta) kasih impornya dilakukan oleh PPI, Bulog, dan sebagainya, tapi yang punya pabrik mereka (swasta). Ya sudah kenapa tidak kita kasih langsung saja," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dahulu kan yang impor yang mereka juga (swasta). Hanya mereka berjenjang, kasih ke PPI dan sebagainya. Jadi dengan penghilangan jenjang ini diharapkan bisa lebih ditekan lagi (harga)," ungkap Enggar. (idr/mca)











































