Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Bima, Qurais H. Abidin, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Danis H. Sumadilaga, dan Kepala Balai Wilayah Nusa Tenggara I Asdin Julaidy.
![]() |
Basuki kemudian meninjau penanganan sungai di Jalan Raya Talabiu - Bima, Desa Padolo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Tanpa Segan-segan, Basuki langsung menuju tanggul sungai yang sempat jebol oleh karena sungai yang meluap akibat banjir beberapa waktu lalu.
Tak selang beberapa menit kemudian, bersama dengan rombongan, Basuki menuju ke lokasi Jembatan Kodo, yang beberapa waktu lalu ambruk dan sekarang telah digantikan oleh jembatan darurat. Jembatan darurat yang dipasang memiliki lebar 3,5 meter dan panjang 10 meter.
![]() |
Salah satu penyebab Jembatan Kodo terputus adalah melumpuhknya sampah di pilar jembatan yang menahan laju air, sehingga kombinasi antara volume air yang besar dan sampah tersebut mendorong dan merusak pilar sampai putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seperti diketahui, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa kali dilanda banjir bandang selama satu bulan terakhir. Banir disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan menyebabkan debit Sungai naik sehingga banjir akhirnya menggenangi permukiman.
Saat ini penanganan banjir Bima masih dalam masa tanggap darurat setidaknya hingga 19 Januari 2017. (dna/dna)