Proses pembangunan yang dimulai pada November 2014, tol ini menjadi fokus Presiden Jokowi untuk segera diselesaikan.
Proses pengerjaan tol yang memiliki total panjang 21,5 km ini dibagi menjadi 2 seksi. Seksi I dengan panjang 11,5 km mulai dari Jaka Sampurna (Bekasi Barat) sampai Kampung Melayu dengan jumlah akses keluar dan masuk sebanyak 5 titik. Seksi I ditargetkan selesai secara bertahap hingga akhir 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pelaksana PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Dwi Pratikno mengatakan, berdasarkan kajian yang ada tarif tol sebesar Rp 1.700 per km.
Jika ditotal, tarif golongan I untuk jarak terjauh (tarif Rp 1.700 per km x total jarak seksi I 11,5 km) ditaksir sebesar Rp 19.550.
"Sesuai kajian tarif perkiraan Rp 1.700 per km, jadi dikalikan saja sama total jarak seksi I," kata Dwi saat acara Apel Bulan K3 di Tol Becakayu, Kamis (19/1/2017).
Hanya saja, kata dia, tarif tol masih belum ditentukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sampai saat ini, proses penyelesaian pembangunan masih menunggu pembebasan lahan, setidaknya masih ada 15% tanah yang belum dibebaskan.
Pembangunan Seksi I dibagi menjadi 3 seksi, seksi a, seksi b, dan seksi c. Pembebasan lahan untuk seksi b dan seksi c ditargetkan selesai pada Januari 2017. Sehingga pada Mei 2017 ruas tersebut sudah bisa dioperasikan.
Sedangkan seksi a, pembebasan lahannya ditargetkan rampung pada Maret 2017. Sehingga pengoperasian secara penuh baru bisa dilakukan akhir 2017.
"Karena di seksi a ini ada pembangunan bentang jalan sepanjang 120 meter, bentang pancang, nanti akan menyebrang Tol Priok-Cawang, selesainya Oktober," kata dia. (dna/dna)











































