Dibangun 3 Hari Lagi, Ini Progres Pembebasan Lahan Bandara Kulonprogo

Dibangun 3 Hari Lagi, Ini Progres Pembebasan Lahan Bandara Kulonprogo

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 20 Jan 2017 08:07 WIB
Foto: Dok. Angkasa Pura I
Jakarta - Bandara baru Yogyakarta di Kabupaten Kulonprogo akan dibangun tiga hari lagi, yaitu pada 23 Januari 2017. Bandara di selatan Yogyakarta ini akan dibangun di lahan seluas 587,2 hektar.

Dari luas lahan tersebut, 91% di antaranya sudah siap, dengan rincian 58% lahan atau 340 hektar sudah dibayarkan ganti ruginya. Sementara pembayaran ganti rugi lahan Paku Alam seluas 160 hektar atau 27% baru saja dibayarkan konsinyasinya melalui Pengadilan Negeri Wates.

Kemudian 6% lahan atau seluas 35 hektar yang merupakan milik pemerintah berupa fasilitas umum dan fasilitas sosial masih dalam proses pembayaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait tanah milik instansi pemerintah untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial seluas 6%, saat ini sedang dalam penyelesaian antara Pemerintah Daerah Kulonprogo, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah (Kanwil) DIY, yang direncanakan selesai sebelum pelaksanaan peresmian pembangunan Bandara Internasional Baru Yogyakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"91% pembebasan lahan, tinggal tanah-tanah yang memang ada warga yang satu masih menolak. Kemudian juga ada dokumen enggak lengkap, kemudian ada sudah diundang tapi tidak hadir," terang Israwadi saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Dalam rangka pembebasan lahan untuk proyek Bandara Kulonprogo, Angkasa Pura (AP) I menyiapkan dana Rp 4,2 triliun. Saat ini, AP I sudah membayarkan ganti rugi lahan Rp 3,5 triliun. Sedangkan sisanya sekitar Rp 700 miliar akan digunakan untuk membayar sisa ganti rugi lahan yang masih kurang 9%.

"Biaya pembebasan lahan total itu kami siapkan Rp 4,2 triliun. Sudah dibayarkan Rp 2,8 triliun ditambah satu lagi tadi pagi (Paku Alam) Rp 700 miliar, sudah Rp 3,5 triliun," kata Israwadi. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads