Salah satu pedagang pakaian impor, Harahap yang memiliki kios di Blok II lantai III mengaku sehari sebelum kebakaran terjadi, dia baru saja belanja modal berupa pakaian yang siap dijual Rp 15 juta.
"Kemarin (Rabu 18/1) saya baru belanja 6 ball, Rp 15 jutaan habis semua," kata salah satu pedagang, Harahap, di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang semua barang dagangannya habis karena ia tidak bisa masuk ke dalam kios untuk menyelamatkan barangnya. Hal itu karena kiosnya terletak di lantai III blok II, di mana titik pertama api muncul berada di blok II lantai II sehingga akses ke kiosnya tertutup.
"Kemarin subuh saja sudah tidak bisa lewat ke lantai 3. Saya tidak bisa sama sekali menyelamatkan barang dagangan," kata Harahap.
Ia mengaku baru pertama kali kiosnya terbakar sejak tahun 1997 berdagang di Pasar Senen. Awalnya dia berjualan di trotoar tetapi seiringnya waktu ia mengambil lapak di Pasar Senen.
Dia memiliki 3 kios di lantai III berukuran 2x2, per kios dia menyewa Rp 850 per bulan. Pada awalnya ia berdagang bermodal belasan juta, tetapi kini ketika ia memiliki 4 karyawan usahanya merugi hingga puluhan juta karena kebakaran.
"Kerugian puluhan juta, tetap saja banyak apalagi tidak ada yang tersisa. Di rumah tidak ada lagi, semuanya disitu," kata Harahap.
Dia berharap agar segera dapat menempati tempat penampungan agar dapat kembali berjualan. Ia juga berharap agar ada yang dapat meminjamkan uang sebagai modalnya nanti.
(mkj/mkj)











































