Hal ini disampaikan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi dalam acara SARA, Radikalisme dan Prospek Ekonomi 2017, di Jakarta, Senin (23/1/2017).
"Tadinya pengusaha sangat optimistis sangat dengan adanya tax amnesty. Kami kerja, dan saat itu ada trust, untuk betul-betul jalankan babak pertama tax amnesty dan sukses, dan saat kejadian November-Desember, ada kekhawatiran," kata Sofjan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, investor memilih untuk menahan dana repatriasi tax amnesty di perbankan.
"Ada kekhawatiran itu, sehingga banyak uang masih disimpan di perbankan, belum ke riil sektor. Karena kalau sudah di sana, mereka tidak bisa jual," jelasnya.
Selain masalah di dalam negeri, investor juga masih menimbang dampak melemahnya perekonomian global terhadap Indonesia.
"Sehingga wait and see, banyak teman mundur, mereka tanya ada apa, tunggu dulu. Sehingga apa yang kita inginkan, tunggu dulu," kata Sofjan. (hns/hns)











































